hujan

top

SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA

ngiklan yuk

Mata Sipit

Dengannya menjadi rumit
Dengannya rasapun picik
Karna melihat hanya sedikit

            Bola mata bundar melingkar
            Hanya sedikit yang terlihat menebar
            Guratan lembut dari kelopak mata
            Tak hiraukan biarkan disana

Yogyakarta, 5 November 2008


Selengkapnya...

Pertemuan Dua Hati

Dengarlah dan rasakan bahwa dunia bukan segala. Namun tiada dunia tak jadi segala. Semua sudah ada takarannya, qadar namanya. Kemudian takdir mengikutinya, menjadi andil yang sangat menarik sehingga hidup menjadi indah atau sebaliknya. Lebih parah dan rumit, segalanya menjadi buah yang tiada rupa bentuknya karena tiap manusia selalu dengan nafsunya. Kemudian buah itu menjadi bingung… “Hei buah yang belum ada nama dan bentuknya, bolehkah aku bertanya?” “Siapa kamu? Apa urusanmu? “Aku ini manusia, tapi lebih mirip malaikat karena tugasku memberi nama tiap hal yang ada didunia. Tapi kadang aku lebih mirip iblis ketika berkuasa, karena aku sering melanggar kuasa yang diberikan tuhan padaku.” “Lalu siapa dirimu?” “Tak penting, panggil saja aku nafsu atau apalah. Buatku nama tak penting karena itu hanya untuk membedakan saja biar tidak keliru. Sedang aku tiap saat bisa berubah sesukaku tiap diperlukan.” “Hebat juga ya kamu, bisa jadi apa saja yang kamu mau. Aku…” “Jangan merendah. Aku dan kamu tiada beda. Sekarang katakana apa maumu?” “Aku ingin sepertimu?” “HAH? Kenapa?” “Setiap saat aku bisa jadi apa saja. Dengan nafsu aku bisa melakukan apapun.” “Belum tentu. Buktinya aku masih terpenjara disini.” “Terpenjara?” “Ya, aku ditugaskan untuk memberi nama apa saja yang ada didunia. Seperti yang sudah aku katakan, tidak enak jadi diriku karena mausia selalu tak pernah puas. Mungkin mereka menganggap dirinya penguasa, jadi bisa apa saja.” “Kamu bisa lihat diriku kan. Tanpa kamu amati dengan jelas bahkan sudah jelas ku ini tak jelas. Dengan tubuhku yang sangat besar ini tidak ada jenis hewan apapun yang menyamai, bahkan menyerupai sedikitpun. Apalagi dengan tumbuhan, tidak ada kan tumbuhan yang mampu berjalan.” nb: cerita ini hanyalah piktip belaka NB: hemmmmm belajarlah bingung untuk memahami cerita ini…. (haha) Selengkapnya...

Pahala Tak Bermuara

Pahala adalah muara

surga jadi samudra
Pahala adalah jendela
neraka enggan berada Pahala bermula dari niat Pahala bukan asal dan nekat Pahala adalah pendebat Pahala hanya berhulu pada kebenaran surga mengalir atau neraka dihilir
Yogyakarta, 29 Oktober 2008
Selengkapnya...

Disangkar Emas

Disangkar emas hatiku membekas DenganNya lisan berkata DenganNya hati merasa DenganNya jiwa meragu Buai penuh duri sangkar emas seperti istana, tak layak sang putri kesepian Lautan emas ikut bersuara Teriakan gelombang hingga antariksa

belum berakhir masih tersimpan secerca cahya Disangkar emas cahya mengena Suara alam redam terdengar pelan
Yogyakarta, 5 November 2008
Selengkapnya...

Lembah Ilmu Beradu Semut

Dilembah Ilmu gaunku beradu mencari gunung yang kan kujadikan kelambu

Dilembah ilmu gaunku beradu Darinya, cahaya ilmu dan angin ilmu beradu Mengaku pikirku dihulu sungai hingga kelak mengalir sampai samudra Pikirku bermuara,
bergelombang ikuti samudra Samudra terlalu luas untuk diukur Gelombang terlalu dahsyat untuk dijerat Laksana semut dipulau kelapa Bundar kecil dimata manusia seperti raksasa disemut terasa Dilembah ilmu semut ikut beradu
Yogyakarta, 5 November 2008
Selengkapnya...