Dengarlah dan rasakan bahwa dunia bukan segala. Namun tiada dunia tak jadi segala. Semua sudah ada takarannya, qadar namanya. Kemudian takdir mengikutinya, menjadi andil yang sangat menarik sehingga hidup menjadi indah atau sebaliknya. Lebih parah dan rumit, segalanya menjadi buah yang tiada rupa bentuknya karena tiap manusia selalu dengan nafsunya. Kemudian buah itu menjadi bingung…
“Hei buah yang belum ada nama dan bentuknya, bolehkah aku bertanya?”
“Siapa kamu? Apa urusanmu?
“Aku ini manusia, tapi lebih mirip malaikat karena tugasku memberi nama tiap hal yang ada didunia. Tapi kadang aku lebih mirip iblis ketika berkuasa, karena aku sering melanggar kuasa yang diberikan tuhan padaku.”
“Lalu siapa dirimu?”
“Tak penting, panggil saja aku nafsu atau apalah. Buatku nama tak penting karena itu hanya untuk membedakan saja biar tidak keliru. Sedang aku tiap saat bisa berubah sesukaku tiap diperlukan.”
“Hebat juga ya kamu, bisa jadi apa saja yang kamu mau. Aku…”
“Jangan merendah. Aku dan kamu tiada beda. Sekarang katakana apa maumu?”
“Aku ingin sepertimu?”
“HAH? Kenapa?”
“Setiap saat aku bisa jadi apa saja. Dengan nafsu aku bisa melakukan apapun.”
“Belum tentu. Buktinya aku masih terpenjara disini.”
“Terpenjara?”
“Ya, aku ditugaskan untuk memberi nama apa saja yang ada didunia. Seperti yang sudah aku katakan, tidak enak jadi diriku karena mausia selalu tak pernah puas. Mungkin mereka menganggap dirinya penguasa, jadi bisa apa saja.”
“Kamu bisa lihat diriku kan. Tanpa kamu amati dengan jelas bahkan sudah jelas ku ini tak jelas. Dengan tubuhku yang sangat besar ini tidak ada jenis hewan apapun yang menyamai, bahkan menyerupai sedikitpun. Apalagi dengan tumbuhan, tidak ada kan tumbuhan yang mampu berjalan.”
nb: cerita ini hanyalah piktip belaka
NB: hemmmmm belajarlah bingung untuk memahami cerita ini…. (haha)
Selengkapnya...